Selasa, 04 April 2017

PROPOSAL TERNAK KAMBING DAN DOMBA

BAB I
 PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Krisis ekonomi sejak pertengahan 1997 belum menunjukan kepulihan berarti. Bahkan kemiskinan, pengangguran, dan masalah sosial terus meningkat secara signifikan, sementara upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemerintah hampir tidak memberikan dampak pengurangan terhadap proporsi rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Bersamaan dengan meningkatnya angka kemiskinan, jurang kesenjangan sosial dan ekonomi antara yang kaya dan miskin semakin melebar.

Agar gelembung kemiskinan tidak semakin membesar berikut dampak multidimensi yang menyertainya, maka tindakan-tindakan nyata untuk pemulihan dan pemupukan basis ekonomi pada lapisan bawah telah menjadi syarat mutlak. Sebab sebaran kemiskinan yang paling besar adalah pada lapisan bawah. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan peluang akses mereka terhadap sektor pembangunan seperti pendidikan, kesempatan kerja, dan permodalan sebagai akibat kendala stuktural yang mengungkung mereka dalam keadaan yang serba lemah.

Untuk itu, tugas pembangunan itu tidak cukup digantungkan pada program yang direkayasa pemerintah, melainkan memerlukan partisipasi kolektif segenap elemen; swasta, lembaga-lembaga keswadayaan non pemerintah (Ornop/LSM), dan masyarakat sendiri sebagai pelaku pembangunan dalam upaya membuka jerat-jerat kemiskinan baik karena faktor struktural (pola kebijakan pemerintah), natural maupun kultural.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebagai prasyarat untuk mengatasi kemiskinan tidaklah cukup. Pertumbuhan ekonomi harus berpihak kepada pemberdayaan kaum miskin (dhuafa) dan memaksimalkan pemanfaatan potensi lokal. Strategi pengembangan ekonomi lokal harus menjadi fokus dasar kegiatan ekonomi dalam melepaskan diri dari himpitan krisis yang terjadi. Kegiatan beternak kambing perah memiliki peran yang cukup penting dalam mensuplay penyediaan bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat terutama susu dan juga membuka lapangan kerja di pedesaan.
1.2         GAMBARAN UMUM MODEL USAHA
Adapun gambaran umum dalam mekanisme program ini sebagai brikut :
1.    Adanya bantuan modal yang diamanahkan oleh Dompet Dhuafa kepada Kelembagaan Lokal Wilayah Lampung yaitu Koperasi Serba Usaha Peternak Motivasi Do’a Ikhtiar Tawakkal (KSUP M.D.I.T) agar mampu mengembangkan peternakan melalui proses pemberdayaan kelompok tani ternak di setiap wilayah yang berpotensi.
2.    Pihak pengelola (Manajer) akan berkerjasama secara tim dengan anggota kelompok untuk mengelola modal dalam usaha peternakan penggemukan kambing dan domba (kado) pada kandang tersentral dengan menggunakan pakan dari berbagai limbah pertanian yang diperlakukan dengan difermentasi.
3.    Pola uasaha menggunakan “Sistem Bagi Hasil" dengan sistem 75 % : 25 %, artinya 70 % untuk peternak dan 30 % akan diterima oleh kelembagaan lokal untuk pengembangan.

1.3         VISI DAN MISI
VISI
Terdepan dalam penggemukan kambing dan domba dengan pemanfaatan limbah.
MISI
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak
Menjadikan KSUP M.D.I.T sebagai sentra kambing pedaging di Lampung.

1.4         TUJUAN
1.    Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mitra
2.    Terbangunnya etos kemandirian kelompok petani-peternak dan sasaran
3.    Meningkatkan keterampilan SDM petani-peternak dalam pemeliharaan ternak
4.    Membangun keswadayaan/kemandirian masyarakat sekitar melalui program ekonomi, sosial, dan program lain yang berbasiskan sumberdaya lokal
5.    Terbangunnya kelembagaan dan etos kemandirian dalam komunitas peternakan

























BAB II
MANAJEMEN PROGRAM


2.1         POTENSI SUMBERDAYA
Ø  Lokasi
Lokasi yang akan digunakan dalam pengembangan ternak berada di Pekon Gisting Atas, Kecamatan Gisting, Kab. Tanggamus, Lampung. Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi tersebut (dikaitkan dengan proses produksi) adalah:
Þ Potensi alam: ketersedian pakan limbah dan hijauan untuk ternak cukup banyak dan mudah didapatkan. Limbah seperti kulit singkong, onggok, tetes tebu, kulit kakao, kulit pisang, limbah nanas, limbah jagung/janggel jagung, kulit kopi, ampas tahu, bekatul, sayuran afki, roti afkir bekatul.
Þ Sistem pemeliharaan ternak perlu ditingkatkan karena sudah terbiasa dalam beternak.
Þ Akses pasar cukup dekat dengan Wilayah Lampung, Palembang, Riau, Batam dan Jakarta.
Þ Potensi sumber daya manusia yang belum terberdayakan.


Ø  Kambing Bibit
Langkah awal dalam memulai suatu usaha budidaya ternak yaitu memilih ternak-ternak yang akan digemukkan atau dipelihara. Kriteria ternak yang akan dipelihara yaitu jenis kambing boerawa, rambon super, jawarandu, domba ekor tipis, domba tanduk dan domba ekor gemuk yang sehat dan tidak cacat, kisaran umur sekitar 7-8 bulan. Dipilihnya beberapa jenis yang bervasiasi guna memenuhi kesukaan konsumen terhadap kebutuhan daging, akikah, syukuran dan kurban serta harga jangkau dari konsumen dapat terpenuhi dari harga rendah sampai tinggi.


Ø  Pakan
Secara umum pakan kado adalah hijauan segar minimal sebanyak 10% dari berat badan. Jenis pakan yang diberikan berupa fermentasi dari limbah yang tersedia secara kontinyu, murah, belum termanfaatkan dan memiliki nilai gizi untuk ternak.

Aplikasi di lapangan setiap hari kambing yang digemukan akan diberi pakan limbah fermentasi secara ad libitum (terus menerus) atau minimal 2 kg per ekor dengan harga Rp. 750 per kg. Diharapkan dengan manajemen pakan yang baik seperti tersebut diatas, diharapkan akan dapat menghasilkan produksi daging sebanyak 0,4 kg per hari dengan bobot awal kisaran 15 – 20 kg hidup dengan pemeliharan 2-4 bulan akan menghasilkan kado 25-40 kg sesuai dengan jenis ternak.
Ø  Pemberian Obat-obatan
Penanganan ternak yang intensif diberikan yaitu berupa obat cacing, vitamin dan antibiotik. Setelah ternak tiba di lokasi kandang pemeliharaan maka dilakukan pemberian obat cacing, vitamin, dan antibiotik. Perlakuan lain yang akan diterapkan yaitu memotong kuku dan memandikan ternak.

2.2         ASPEK PASAR DAN NILAI MANFAAT

Hasil utama dalam usaha agribisnis terpadu peternakan penggemukan kado ini adalah kado pedaging. Selain itu hasil sampingan berupa kotoran ternak yang sebagian diolah menjadi pupuk kompos dan urinnya dijadikan pupuk cair.


v Kambing pedaging dan kambing potong
Produk utama usaha ini adalah kaambing domba dalam bentuk hidup untuk berbagai kebutuhan konsumen yaitu warung sate, akikah, syukuran, nazar, kurban dan kedai daging. Selain menjual kado dalam bentuk hidup usaha ini membidik pembelian konsumen yang membeli ternak sekaligus di potongkan, penyaluran akikah, penyaluran kurban dan kesukaan kunsumen lainya.

v Kompos dan pupuk cair
Limbah peternakan kambing yang dapat memberikan nilai tambah berupa kotoran (feces) yang selanjutnya diolah menjadi pupuk kompos. Kompos adalah campuran dari kotoran ternak, yang dicampur dengan sisa-sisa pakan atau limbah organik lainnya dan bahan pengolah limbah sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu kesuburan tanah.


2.3         ASPEK PRODUKSI DAN SOSIAL EKONOMI
v Proses Produksi
Kegiatan usaha penggemukan kado meliputi:
1.    Pembuatan kandang, gudang pakan dan rumah jagal
2.    Penyediaan dan pengolahan pakan secara kontinyu
3.    Pembelian ternak untuk digemukan dari mitra di kelompok produksi
4.    Pemberian obat-obatan
5.    Pemeliharaan ternak
6.    Pemberian pakan
7.    Pembersihan kandang secara rutin
8.    Pemasaran dan promosi

v Aspek Sosial Ekonomi
Diharapkan dengan adanya usaha penggemukan kado ini akan membawa dampak sebagai berikut:
1.    Membuka lapangan kerja baru di bidang peternakan, sedikitnya sebanyak 10 orang peternak akan terlibat dalam kegiatan usaha
2.    Meningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat sekitar usaha
3.    Membuka usaha yang berbasis pada sumber daya lokal
4.    Menciptakan keterkaitan usaha antara beberapa sektor (pertanian-peternakan dan pengolahan hasil).






BAB III
ANALISIS USAHA


Analisa usaha yang dipaparkan pada bab ini adalah analisa usaha dengan asumsi waktu investasi 3 tahun dengan investasi awal yang kami butuhkan untuk dukungannya sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah).


3.1          KEBUTUHAN MODAL USAHA

Kebutuhan modal untuk usaha penggemukan kado secara rinci digambarkan dalam tabel dibawah ini.
1.    Asumsi – asumsi
1.    Masa produksi 2-4 bulan pemeliharaan selama 3 tahun
2.    Kandang seniali 10 juta untuk kapasitas 100 ekor dibuat dan dibiayai pengelola.
3.    Pakan 100% dari fermentasi limbah buatan sendiri terdiri dari bahan
- Kulit singkong; diperoleh dari pabrik tapioka dan industry keripik rumahan
- Onggok; diperoleh dari pabrik tapioka
- Kulit kakao; di peroleh dari perkebunan kakao di masyarakat Kab. Tanggamus
- Kulit pisang; diperoleh dari industry keripik pisang
- Pisang afkir; diperileh dari gudang pengiriman/penjualan pisang
- Limbah nanas; diperoleh dari pabrik pengolahan nanas
- Limbah jagung/janggel jagung; diperoleh dari penggilingan jagung
- Kulit kopi; diperoleh dari pengilingan kopi
- Ampas tahu; diperoleh dari usaha produksi tahu
- Bekatul; diperoleh dari pabrik penggilingan padi
- Roti afkir; diperoleh dari sales penjual roti
- Limbah sayuran; diperoleh dari sisa pedagang besar penjual sayur
- Ubi jalar/mantang afkir dan kecil; diperoleh dari petani atau pedagang sayuran
- Hijauan; diperileh dari coverland perkebunan kelapa dan produksi
Guna kebutuhan starter fermentasi limbah-limbah pertanian diatas akan dibuat sendiri yaitu:
- Tetes tebu; diperoleh dari limbah pabrik gula putih
- Gula merah afkir; diperoleh dari pembuat gula merah
- Air cucian beras; diperoleh dari mencucui beras rumah tangga
- Buah afkir; diperoleh dari pedagang buah
- Mikroba; bisa mengembangkan dari produk merekan atau bisa dari usus 12 ternak kado
1.    Kebutuhan modal dari Dompet Dhuafa meliputi :
Biaya modal Dompet Dhuafa
Jumlah (Rp.)
1
Pembelian bakalan kambing (jenis; boerawa, rambon, jawarandu, dan kacang)
(25 ekor x @Rp.600.000,-)
15.000.000,-
2
Pembelian bakalan domba (jenis; ekor gemuk, ekor tipis, tanduk)
(20 ekor x @Rp.500.000,-)
10.000.000,-
3
Bahan pakan dan bahan fermntasi dengan rata2 harga Rp.500,- x 5000 kg
2.500.000,-
4
Peralatan berupa coper pencacah limbah bahan pakan 1 unit
2.000.000,-
5
Peralatan penyimpanan fermentasi pakan limbah 5 unit drum kapasitas @200 kg
500.000,-

Total modal dari Dompet Dhuafa
30.000.000,-

1.    Modal dari pengelola meliputi :
Pengelola menyiapkan kandang kapasitas 60 ekor seniali Rp.10.000.000,- dan gudang pakan seniali Rp.5.000.000,-
3.2         ANALISA USAHA
PENGELUARAN (I)
Jumlah (Rp.)
Biaya produksi penggemukan per 1 periode (3 bulan)

1
Pembelian bakalan kambing (jenis; boerawa, rambon, jawarandu, dan kacang) (25 ekor x @Rp.600.000,-)
15,000,000
2
Pembelian bakalan domba (jenis; ekor gemuk, ekor tipis, tanduk) (20 ekor x @Rp.500.000,-)
10,000,000
3
Bahan pakan dan bahan fermntasi dengan rata2 harga Rp.500,- x 5000 kg
2,500,000
4
Obat-obatan (Rp. 12000/periode x 45 ekor)
540,000
Total biaya produksi / 3 bulan (A)
28,040,000
Biaya operasional per 1 periode (3 bulan)
1
Pemeliharaan aktiva dan listrik (Rp. 50.000/bulan)
150,000
2
Transportasi dan komunikasi (Rp. 100.000/bulan)
300,000
3
Tenaga kerja 1 orang x 3 bulan x Rp.500.000,-
1,500,000
Total biaya operasional / 3 bulan (B)
1,950,000



Total Pengeluaran (I) (A+B+C)
29,990,000
PEMASUKAN (II)

1
Penjualan kambing (25 ekor x Rp.1.200.000,-)
30,000,000
2
Penjualan domba (20 ekor x Rp.1.000.000,-)
20,000,000
3
Penjualan kompos (150 karung x Rp.10.000,-)
1,500,000

Total Pemasukan (II)
51,500,000



Laba/(Rugi) per 1 beriode/3 bulan (II - I)
21,510,000
Laba/(Rugi) per bulan
7,170,000


BAB IV
PENUTUP

Proposal ini dibuat dengan sebuah harapan dan cita-cita yang tinggi untuk membentuk konfigurasi praktek ekonomi yang berkeadilan. Secara faktual proses kewirausahaan sosial memerlukan proses partisipatif secara terus-menerus. Melihat kondisi ini maka program pemberdayaan peternak memerlukan energi sosial yang tidak sedikit. Upaya membangun sinergisitas dari berbagai kalangan akan sangat berguna untuk menyelesaikan berbagai kelemahan yang ada sekaligus mengakumulasikan energi yang memberikan efek kuantum.

Demikian usulan proposal “Penggemukan Kambing & Domba Dengan Pakan Limbah”ini disusun, sebagai bahan acuan untuk memulai suatu harapan dan usaha baru dalam pelaksanaan dan kesuksesan program. Semoga Bapak/Ibu berkenan dan mengabulkan permohonan kami ini.

Mohon maaf jika ada kekurangan. Atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.


Teknik Budidaya Tanaman Padi Sawah Yang Tepat

Mungkin untuk melakukan budidaya tanaman padi ini Cuma sebagian orang saja yang ingin menggelutinya, pasalnya, orang – orang Indones...