Minggu, 17 Desember 2017

Teknik Budidaya Tanaman Padi Sawah Yang Tepat



Mungkin untuk melakukan budidaya tanaman padi ini Cuma sebagian orang saja yang ingin menggelutinya, pasalnya, orang – orang Indonesia yang bertempat tinggal di pedesaan lebih memilih untuk kerja di kota daripada harus meneruskan bisnis pertanian milik keluarganya, alih – alih dengan alasan bahwa petani itu tidak terlalu kaya. Ya, semua yang dikatakan itu benar jika memang seorang petani itu tidak konsisten dalam mengerjakan sawahnya.
Sebenarnya hasil dari pertanian sendiri sudah sangatlah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Bahkan pertanian sendiri merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Kita tahu sendiri kan ? bahwa padi di Indonesia sendiri merupakan salah satu bahan pangan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari – hari. Karena itulah, budidaya tanaman padi ini sangatlah bagus. Apalagi kalau anda memiliki lahan sawah yang luas, ini bisa menjadi passive income yang bagus dalam bisnis.
Indonesia sendiri merupakan Negara agraris. Jadi sudah sepantasnya kita untuk melakukan olah tanah. Jujur saja, tanah di Indonesia ini sangatlah subur, maka dari itu kita mau menanam tanaman apa saja pun bisa tumbuh dengan baik, tinggal bagaimana cara kita dalam melakukannya. Contohnya saja budidaya tanaman padi sawah, kita harus mengetahui dulu teknik budidaya tanaman padi yang baik itu seperti apa bukan ? ya itulah yang akan kita bahas.

Beberapa Metode yang digunakan dalam Budidaya Tanaman Padi Sawah

Ya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya tanaman padi ini, dan hal yang paling mendasar yang harus diketahui adalah konsisten. Jika kita ingin mendapatkan hasil yang memuaskan dari budidaya tanaman padi sawah ini maka sebaiknya anda all out dalam melakukan bisnis ini, ya anda harus keluarkan 100% tenaga anda untuk meningkatkan hasil pertanian padi. Oke berikut beberapa teknik yang digunakan dalam budidaya tanaman padi :
  1. Pengolahan Lahan Tanam
Yah kita tahu sendiri bukan bagaimana cara pertama kali mengolah lahan tanam kita dengan baik, tentunya saat mau digunakan pastinya lahan nya kotor, banyak tanaman – tanaman yang tidak di inginkan pun tumbuh dilahan tersebut. Langkah pertama dalam pengolahan lahan adalah dengan membersihkan tanaman – tanaman pengganggu tersebut hingga hilang sepenuhnya sehingga yang ada hanyalah tanah kosong.
Lalu, setelah hilangnya gulma tersebut, lalu aliri lahan tanam tersebut dengan air, mau tidak mau harus membersihkan aliran air agar dapat mengaliri air ke lahan dengan baik, setelah aliran air pun sudah beres, sebaiknya anda mengaliri lahan sampai tergenang air mencapai tinggi kira – kira 10cm. dan setelah tergenang tutup lagi aliran air dan biarkan lahan tanam selama 2 minggu. Hal ini bertujuan agar semua racun – racun yang dari tanaman yang ditanam sebelumnya dapat menghilang.
Setelah 2 minggu, tentunya kondisi tanah pasti dalam keadaan becek. Nah, saat seperti itu gemburkan tanah dengan menggunakan alat tradisional maupun dengan alat modern. Buatlah bedengan juga agar dapat menjadi tempat tanam yang baik untuk tanaman padi. Lakukan langkah – langkah ini dengan urut.
  1. Menyemai Benih Padi Pada Lahan
Nah, sebelum melakukan penyemaian, sebaiknya anda harus tahu dulu bibit padi yang baik itu seperti apa, untuk mengetahui anda harus merendam dulu bibit yang anda gunakan itu didalam air selama kurang lebih 2 jam. Setelah 2 jam lalu ambil benih tersebut dan letakkan diatas kain yang sudah dibasahi dengan air. Hitung semua benih tersebut, jika 90% dari benih yang direndam tadi berkecambah maka benih tersebut merupakan benih padi yang baik. tentunya bagus untuk anda gunakan dalam budidaya tanaman padi ini.
Setelah anda mendapatkan benih padi yang baik, tentunya anda harus melakukan penyemaian. Pertama – tama anda harus membuat benih padi ini menjadi berkecambah agar bisa disemai. Caranya dengan merendam bibit padi tersebut sehari semalam, setelah direndam lalu keringkan selama 2 hari, pada saat pengeringan inilah proses perkecambahan terjadi.
Lalu, untuk langkah yang kedua adalah penyiapan lahan untuk persemaian benih padi ini, kalau anda mempunyai lahan tanam seluas 1 hektar, maka anda harus memberikan 500muntuk lahan persemaian. Dan lahan persemaian ini tentunya harusnya berair. Lalu jangan lupa untuk diberikan pupuk urea pada lahan agar benih padi cepat dalam pertumbuhannya. Langkah terakhir tentunya tanamlah benih padi yang dikeringkan dan sudah berkecambah tersebut kedalam lahan persemaian yang sudah diberi pupuk urea.
  1. Teknik Penanaman Tanaman Padi
Setelah melakukan proses penyemaian benih padi, tentunya anda harus menanam benih padi tersebut kedalam lahan tanam. Nah, sebelum itu anda harus memperhatikan bibit padi persemaian yang harus ditanam itu harus lah bibit yang sudah memiliki 3 helai daun dan memiliki umur kurang dari 2 minggu.
Untuk cara menanamnya sendiri bisa anda menanam satu maupun dua benih dalam satu lubang tanam, hal ini disebut dengan cara tanam tunggal ataupun cara tanam ganda. Untuk cara tanam ganda ini untuk mengantisipasi jika salah satu bibitnya merupakan bukan bibit yang subur. cara ini efektif untuk mengurangi resiko tanaman padi yang kurang subur. tetapi tentunya akan sangat boros benih padi yang digunakan.
Untuk menanamnya sendiri sangatlah mudah, karena yang perlu diperhatikan hanyalah kedalaman dalam menanam bibit padi ini, sebaiknya kedalamannya sekitar 1.5cm untuk bibit yang ditanam. Dan sebaiknya akarnya dibentuk huruf L dalam penanamannya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
  1. Pemupukan
Tentunya untuk budidaya tanaman maka tidak kelupaan kalau melakukan pemupukan. Karena pemupukan ini sangatlah penting bagi tumbuhan. Karena dengan dilakukannya pemupukan maka proses pertumbuhan dari tanaman padi ini akan semakin cepat dan menghasilkan, dan tentunya nutrisi – nutrisi yang dibutuhkan padi untuk berkembang pun bisa tercukupi dengan baik. untuk melakukan pemupukan biasanya diambil pada 15 hari pertama, untuk pemupukan kedua setelah padi berumur 30 hari dan untuk pemupukan terakhir biasanya dilakukan pada padi yang berumur 45 hari. Untuk melakukan pemupukan anda bisa menggunakan pupuk urea ataupun pupuk yang lain.
  1. Penyiangan Lahan Tanam
Untuk penyiangan ini sebaiknya anda mulai melakukan setelah padi berumur 3 minggu selepas pertama kali tanam. Karena biasanya pada umur tersebut tanaman – tanaman pengganggu atau gulma sudah mulai tumbuh, dan tentunya jika terdapat tanaman gulma ini pasti akan menghambat pertumbuhan dari tanaman padi. Untuk itulah dilakukan penyiangan. Dan akan lebih baik jika penyiangan ini dilakukan oleh manual, yaitu dengan tangan, kalau dengan obat takutnya nanti akan mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman padi. Lakukan proses penyiangan ini setiap 3 minggu sekali.
  1. Hama Tanaman
Tentunya jika tanaman padi sudah mulai memberikan hasilnya, pastinya banyak hama yang sudah mengincar tanaman padi. Contohnya saja seperti tikus, wereng, lembing, burung, belalang dan masih banyak yang lainnya. Hal ini bisa disiasati dengan cara alami maupun dengan cara non alami atau cara paksa.
Untuk cara alami tentunya kita harus memelihara para predator hama tanaman padi, contohnya ular. Pastinya di sawah terdapat ular, sebaiknya anda tidak perlu untuk membunuh ular tersebut karena ular ini akan bermanfaat untuk memakan para hama tanaman padi. Tetapi jika memang hama tanaman masih terlalu banyak dan kemungkinan anda akan rugi besar, anda bisa menggunakan cara paksa yaitu dengan menggunakan pestisida.
Tetapi sebaiknya gunakan pestisida ini cukup sekali saja, jangan gunakan secara terus menerus, karena hal ini akan merusak ekosistem sawah dan tentunya jika digunakan secara terus menerus maka tikus akan beradaptasi dengan pestisida tersebut sehingga tikus tersebut pun akan menjadi kebal terhadap pestisida
  1. Pemanenan Tanaman Padi
Nah, tentunya hal yang paling ditunggu – tunggu oleh para petani adalah proses panen. Karena semua kerja keras yang dilakukan selama berbulan – bulan akhirnya dapat terpenuhi dengan hasil. Untuk cara pemanenannya pun sama seperti panen padi pada umumnya yaitu bisa menggunakan cara tradisional dengan melakukan manual dengan sabit ataupun dengan cara modern yaitu dengan mesin yang otomatis.
Untuk tanda – tanda tanaman padi yang sudah tua dan bisa dipanen bisa dilihat dari warna tanaman padi yang menguning dan juga sudah mulai menunduk karena isi dari padi tersebut. Nah, itulah informasi mengenai teknik budidaya tanaman padi, memang panjang ya, tetapi sebenarnya budidaya tanaman padi sawah ini sangatlah mudah dan bisa dilakukan oleh siapa pun loh. Asal dilakukan dengan sungguh – sungguh pastinya nanti akan memperoleh hasil yang memuaskan.

BUDIDAYA IKAN GURAME UNTUK PEMULA

       BUDIDAYA IKAN GURAME UNTUK PEMULA
Bisnis ini memang memiliki prospek yang sangat bagus. Karena permintaan yang sangat tinggi, produksi masih kurang dan harga yang sangat stabil ketiga hal ini menjadi dasar yang dapat membuat bisnis ini menjadi layak dan dapat jadi perhatian.
      Selain dari ketiga hal itu, harga ikan gurame terbilang lebih mahal dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya yang membuatnya relatif lebih menguntungkan.
      Disamping potensi di atas, faktor pendukung budidaya gurame juga sangat memadai. Ketersedian lahan yang masih luas, data dan informasi tentang teknik budidaya yang mudah didapat, pakan yang tersedia sepanjang waktu, serta benih ikan gurame yang didapat oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI).

Lokasi Budidaya




didiksuprawito.blogspot.com
     Ikan gurame memang dapat hidup diberbagai tempat. Tapi, tetap saja kondisi lahan atau lokasi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Ada beberapa faktor yang penentu kualitas lahan antara lain kondisi tanah, suhu air, keasaman air, oksigen dan tingkat kesuburan air.
Syarat pemilihan lokasi agar gurame dapat hidup dengan baik:
  • Ketinggian air 20-500 m dpl
  • pH ideal 6,5 sampai 7 dengan kesadahan 7 HD
  • Suhu 25-28 C
  • Jenis tanah berstektur liat yang gembur dengan kandungan pasirnya 40%
  • Oksigen yang memadai
  • Air yang kaya mineral dan zat-zat hara

Persiapan Sebelum Membudidaya

    Sebelum melakukan budidaya ikan gurame, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dan persiapkan. Paling utama tentunya adalah pembuatan kolam. Kondisi kolam sangat menentukan berhasil atau tidaknya usaha budidaya ikan gurame. Ada beberapa jenis kolam yang harus kamu persiapkan untuk budidaya gurame.
Kolam Budidaya Ikan Gurame
  • Kolam perawatan induk, kolam ini berfungsi untuk mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk. Kolam ini berupa kolam tanah yang memiliki luas 10 m2 dengan kedalaman minimal 50 cm dan kepadatan kolam berisi 20 ekor ikan gurame betina dan 10 ekor jantang.
  • Kolam pemijahan, kolam pemijahan juga merupakan kolam tanah dengan luas 200-300 m2. Pada kolam ini, untuk satu ekor ikan gurame dewasa memerlukan luas 2-10 meter persegi dan suhu air ideal 24-28 C dengan kedalaman air 75-100 cm.
  • Kolam peredaran atau pemeliharaan benih, luas logam ini tidak lebih dari 50 sampai 100 m2 dengan kedalaman 30-50 cm. Kolam dengan kepadatan tersebut hanya mampu menampung 5-50 ekor ikan gurame.
  • Kolam pembesaran, kolam ini berfungsi sebagai tempat memelihara dan membesarkan benih setelah dari kolam peredaran. Kepadatan kolam sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor per meter persegi.
  • Kolam pemberokan, kolam ini terbuat dari tanah atau semen dengan air yang mengalir sebagai tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Tujuannya adalah supaya ikan tidak mengandung kotoran dan tidak ada bau lumpur.
   Kamu juga harus mempersiapkan sarana penunjang. Berbagai sarana penunjang yang harus disediakan sebelum membudidaya gurame adalah substrat tempat bertelur, aerator, alat pengangkutan, alat penangkapan dan kebutuhan lainnya.

Pembenihan Ikan Gurame




budidayajualbeliikanbetutu.wordpress.com
    Dalam pembenihan ikan meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur dan perawatan larva hingga mempunyai ukuran 4 cm. Larva yang berumur 12-30 hari ini selanjutnya dapat kamu rawat hingga beratnya 10-15 gram per ekor (umur 4 bulan). Benih yang sudah sebesar ini telah siap untuk didederkan.

Pendederan Ikan Gurame




    Kegiatan pendederan ini dilakukan dengan pemeliharaan benih yang berukuran 10-15 gram per ekor hingga ukuran 150 gram per ekor. Bobot gurame sebesar ini biasanya ketika benih sudah mencapai umur enam bulan dari penetasan telur.
Ada pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar, yakni 15-30 gram per ekor, namun ada juga yang melakukan pendederan benih dari larva.

Pembesaran Ikan Gurame

Pembesaran ikan merupakan lanjutan dari pendederan. Benih dari pendederan akan dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi dengan berat rata-rata 500 gram per ekor.
Tapi, penentuan ukuran pada saat panen ikan gurame juga harus disesuaikan dengan permintaan para konsumen. Karena ada beberapa konsumen yang meminta gurame mempunyai ukuran di atas 1 kg per ekor.

Panen




     Setelah ikan mencapai berat untuk dikonsumsi, saatnya pemanenan dilakukan. Pemanenan ikan gurame sebaiknya dilakukan di pagi hari antara pukul 05.00 – 08.00 agar ikan tetap segar dan tidak stres.
    Pemanenan dilakukan dengan cara membuang semua air yang ada di kolam. Pintu pemasukan air ditutup dan pintu pengeluaran air dibuka. Air di dalam kolam dapat dibuang sampai batas tertentu dan ikan gurame akan berkumpul di dekat pintu pembuangan.
Kamu bisa menangkap ikan gurame dengan menggunakan serokan atau jaring yang cuup besar agar badan ikan gurame tidak luka.
Copy From : https://www.satujam.com/budidaya-ikan-gurame/

Selasa, 04 April 2017

PROPOSAL TERNAK KAMBING DAN DOMBA

BAB I
 PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Krisis ekonomi sejak pertengahan 1997 belum menunjukan kepulihan berarti. Bahkan kemiskinan, pengangguran, dan masalah sosial terus meningkat secara signifikan, sementara upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemerintah hampir tidak memberikan dampak pengurangan terhadap proporsi rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Bersamaan dengan meningkatnya angka kemiskinan, jurang kesenjangan sosial dan ekonomi antara yang kaya dan miskin semakin melebar.

Agar gelembung kemiskinan tidak semakin membesar berikut dampak multidimensi yang menyertainya, maka tindakan-tindakan nyata untuk pemulihan dan pemupukan basis ekonomi pada lapisan bawah telah menjadi syarat mutlak. Sebab sebaran kemiskinan yang paling besar adalah pada lapisan bawah. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan peluang akses mereka terhadap sektor pembangunan seperti pendidikan, kesempatan kerja, dan permodalan sebagai akibat kendala stuktural yang mengungkung mereka dalam keadaan yang serba lemah.

Untuk itu, tugas pembangunan itu tidak cukup digantungkan pada program yang direkayasa pemerintah, melainkan memerlukan partisipasi kolektif segenap elemen; swasta, lembaga-lembaga keswadayaan non pemerintah (Ornop/LSM), dan masyarakat sendiri sebagai pelaku pembangunan dalam upaya membuka jerat-jerat kemiskinan baik karena faktor struktural (pola kebijakan pemerintah), natural maupun kultural.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebagai prasyarat untuk mengatasi kemiskinan tidaklah cukup. Pertumbuhan ekonomi harus berpihak kepada pemberdayaan kaum miskin (dhuafa) dan memaksimalkan pemanfaatan potensi lokal. Strategi pengembangan ekonomi lokal harus menjadi fokus dasar kegiatan ekonomi dalam melepaskan diri dari himpitan krisis yang terjadi. Kegiatan beternak kambing perah memiliki peran yang cukup penting dalam mensuplay penyediaan bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat terutama susu dan juga membuka lapangan kerja di pedesaan.
1.2         GAMBARAN UMUM MODEL USAHA
Adapun gambaran umum dalam mekanisme program ini sebagai brikut :
1.    Adanya bantuan modal yang diamanahkan oleh Dompet Dhuafa kepada Kelembagaan Lokal Wilayah Lampung yaitu Koperasi Serba Usaha Peternak Motivasi Do’a Ikhtiar Tawakkal (KSUP M.D.I.T) agar mampu mengembangkan peternakan melalui proses pemberdayaan kelompok tani ternak di setiap wilayah yang berpotensi.
2.    Pihak pengelola (Manajer) akan berkerjasama secara tim dengan anggota kelompok untuk mengelola modal dalam usaha peternakan penggemukan kambing dan domba (kado) pada kandang tersentral dengan menggunakan pakan dari berbagai limbah pertanian yang diperlakukan dengan difermentasi.
3.    Pola uasaha menggunakan “Sistem Bagi Hasil" dengan sistem 75 % : 25 %, artinya 70 % untuk peternak dan 30 % akan diterima oleh kelembagaan lokal untuk pengembangan.

1.3         VISI DAN MISI
VISI
Terdepan dalam penggemukan kambing dan domba dengan pemanfaatan limbah.
MISI
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak
Menjadikan KSUP M.D.I.T sebagai sentra kambing pedaging di Lampung.

1.4         TUJUAN
1.    Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mitra
2.    Terbangunnya etos kemandirian kelompok petani-peternak dan sasaran
3.    Meningkatkan keterampilan SDM petani-peternak dalam pemeliharaan ternak
4.    Membangun keswadayaan/kemandirian masyarakat sekitar melalui program ekonomi, sosial, dan program lain yang berbasiskan sumberdaya lokal
5.    Terbangunnya kelembagaan dan etos kemandirian dalam komunitas peternakan

























BAB II
MANAJEMEN PROGRAM


2.1         POTENSI SUMBERDAYA
Ø  Lokasi
Lokasi yang akan digunakan dalam pengembangan ternak berada di Pekon Gisting Atas, Kecamatan Gisting, Kab. Tanggamus, Lampung. Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi tersebut (dikaitkan dengan proses produksi) adalah:
Þ Potensi alam: ketersedian pakan limbah dan hijauan untuk ternak cukup banyak dan mudah didapatkan. Limbah seperti kulit singkong, onggok, tetes tebu, kulit kakao, kulit pisang, limbah nanas, limbah jagung/janggel jagung, kulit kopi, ampas tahu, bekatul, sayuran afki, roti afkir bekatul.
Þ Sistem pemeliharaan ternak perlu ditingkatkan karena sudah terbiasa dalam beternak.
Þ Akses pasar cukup dekat dengan Wilayah Lampung, Palembang, Riau, Batam dan Jakarta.
Þ Potensi sumber daya manusia yang belum terberdayakan.


Ø  Kambing Bibit
Langkah awal dalam memulai suatu usaha budidaya ternak yaitu memilih ternak-ternak yang akan digemukkan atau dipelihara. Kriteria ternak yang akan dipelihara yaitu jenis kambing boerawa, rambon super, jawarandu, domba ekor tipis, domba tanduk dan domba ekor gemuk yang sehat dan tidak cacat, kisaran umur sekitar 7-8 bulan. Dipilihnya beberapa jenis yang bervasiasi guna memenuhi kesukaan konsumen terhadap kebutuhan daging, akikah, syukuran dan kurban serta harga jangkau dari konsumen dapat terpenuhi dari harga rendah sampai tinggi.


Ø  Pakan
Secara umum pakan kado adalah hijauan segar minimal sebanyak 10% dari berat badan. Jenis pakan yang diberikan berupa fermentasi dari limbah yang tersedia secara kontinyu, murah, belum termanfaatkan dan memiliki nilai gizi untuk ternak.

Aplikasi di lapangan setiap hari kambing yang digemukan akan diberi pakan limbah fermentasi secara ad libitum (terus menerus) atau minimal 2 kg per ekor dengan harga Rp. 750 per kg. Diharapkan dengan manajemen pakan yang baik seperti tersebut diatas, diharapkan akan dapat menghasilkan produksi daging sebanyak 0,4 kg per hari dengan bobot awal kisaran 15 – 20 kg hidup dengan pemeliharan 2-4 bulan akan menghasilkan kado 25-40 kg sesuai dengan jenis ternak.
Ø  Pemberian Obat-obatan
Penanganan ternak yang intensif diberikan yaitu berupa obat cacing, vitamin dan antibiotik. Setelah ternak tiba di lokasi kandang pemeliharaan maka dilakukan pemberian obat cacing, vitamin, dan antibiotik. Perlakuan lain yang akan diterapkan yaitu memotong kuku dan memandikan ternak.

2.2         ASPEK PASAR DAN NILAI MANFAAT

Hasil utama dalam usaha agribisnis terpadu peternakan penggemukan kado ini adalah kado pedaging. Selain itu hasil sampingan berupa kotoran ternak yang sebagian diolah menjadi pupuk kompos dan urinnya dijadikan pupuk cair.


v Kambing pedaging dan kambing potong
Produk utama usaha ini adalah kaambing domba dalam bentuk hidup untuk berbagai kebutuhan konsumen yaitu warung sate, akikah, syukuran, nazar, kurban dan kedai daging. Selain menjual kado dalam bentuk hidup usaha ini membidik pembelian konsumen yang membeli ternak sekaligus di potongkan, penyaluran akikah, penyaluran kurban dan kesukaan kunsumen lainya.

v Kompos dan pupuk cair
Limbah peternakan kambing yang dapat memberikan nilai tambah berupa kotoran (feces) yang selanjutnya diolah menjadi pupuk kompos. Kompos adalah campuran dari kotoran ternak, yang dicampur dengan sisa-sisa pakan atau limbah organik lainnya dan bahan pengolah limbah sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu kesuburan tanah.


2.3         ASPEK PRODUKSI DAN SOSIAL EKONOMI
v Proses Produksi
Kegiatan usaha penggemukan kado meliputi:
1.    Pembuatan kandang, gudang pakan dan rumah jagal
2.    Penyediaan dan pengolahan pakan secara kontinyu
3.    Pembelian ternak untuk digemukan dari mitra di kelompok produksi
4.    Pemberian obat-obatan
5.    Pemeliharaan ternak
6.    Pemberian pakan
7.    Pembersihan kandang secara rutin
8.    Pemasaran dan promosi

v Aspek Sosial Ekonomi
Diharapkan dengan adanya usaha penggemukan kado ini akan membawa dampak sebagai berikut:
1.    Membuka lapangan kerja baru di bidang peternakan, sedikitnya sebanyak 10 orang peternak akan terlibat dalam kegiatan usaha
2.    Meningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat sekitar usaha
3.    Membuka usaha yang berbasis pada sumber daya lokal
4.    Menciptakan keterkaitan usaha antara beberapa sektor (pertanian-peternakan dan pengolahan hasil).






BAB III
ANALISIS USAHA


Analisa usaha yang dipaparkan pada bab ini adalah analisa usaha dengan asumsi waktu investasi 3 tahun dengan investasi awal yang kami butuhkan untuk dukungannya sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah).


3.1          KEBUTUHAN MODAL USAHA

Kebutuhan modal untuk usaha penggemukan kado secara rinci digambarkan dalam tabel dibawah ini.
1.    Asumsi – asumsi
1.    Masa produksi 2-4 bulan pemeliharaan selama 3 tahun
2.    Kandang seniali 10 juta untuk kapasitas 100 ekor dibuat dan dibiayai pengelola.
3.    Pakan 100% dari fermentasi limbah buatan sendiri terdiri dari bahan
- Kulit singkong; diperoleh dari pabrik tapioka dan industry keripik rumahan
- Onggok; diperoleh dari pabrik tapioka
- Kulit kakao; di peroleh dari perkebunan kakao di masyarakat Kab. Tanggamus
- Kulit pisang; diperoleh dari industry keripik pisang
- Pisang afkir; diperileh dari gudang pengiriman/penjualan pisang
- Limbah nanas; diperoleh dari pabrik pengolahan nanas
- Limbah jagung/janggel jagung; diperoleh dari penggilingan jagung
- Kulit kopi; diperoleh dari pengilingan kopi
- Ampas tahu; diperoleh dari usaha produksi tahu
- Bekatul; diperoleh dari pabrik penggilingan padi
- Roti afkir; diperoleh dari sales penjual roti
- Limbah sayuran; diperoleh dari sisa pedagang besar penjual sayur
- Ubi jalar/mantang afkir dan kecil; diperoleh dari petani atau pedagang sayuran
- Hijauan; diperileh dari coverland perkebunan kelapa dan produksi
Guna kebutuhan starter fermentasi limbah-limbah pertanian diatas akan dibuat sendiri yaitu:
- Tetes tebu; diperoleh dari limbah pabrik gula putih
- Gula merah afkir; diperoleh dari pembuat gula merah
- Air cucian beras; diperoleh dari mencucui beras rumah tangga
- Buah afkir; diperoleh dari pedagang buah
- Mikroba; bisa mengembangkan dari produk merekan atau bisa dari usus 12 ternak kado
1.    Kebutuhan modal dari Dompet Dhuafa meliputi :
Biaya modal Dompet Dhuafa
Jumlah (Rp.)
1
Pembelian bakalan kambing (jenis; boerawa, rambon, jawarandu, dan kacang)
(25 ekor x @Rp.600.000,-)
15.000.000,-
2
Pembelian bakalan domba (jenis; ekor gemuk, ekor tipis, tanduk)
(20 ekor x @Rp.500.000,-)
10.000.000,-
3
Bahan pakan dan bahan fermntasi dengan rata2 harga Rp.500,- x 5000 kg
2.500.000,-
4
Peralatan berupa coper pencacah limbah bahan pakan 1 unit
2.000.000,-
5
Peralatan penyimpanan fermentasi pakan limbah 5 unit drum kapasitas @200 kg
500.000,-

Total modal dari Dompet Dhuafa
30.000.000,-

1.    Modal dari pengelola meliputi :
Pengelola menyiapkan kandang kapasitas 60 ekor seniali Rp.10.000.000,- dan gudang pakan seniali Rp.5.000.000,-
3.2         ANALISA USAHA
PENGELUARAN (I)
Jumlah (Rp.)
Biaya produksi penggemukan per 1 periode (3 bulan)

1
Pembelian bakalan kambing (jenis; boerawa, rambon, jawarandu, dan kacang) (25 ekor x @Rp.600.000,-)
15,000,000
2
Pembelian bakalan domba (jenis; ekor gemuk, ekor tipis, tanduk) (20 ekor x @Rp.500.000,-)
10,000,000
3
Bahan pakan dan bahan fermntasi dengan rata2 harga Rp.500,- x 5000 kg
2,500,000
4
Obat-obatan (Rp. 12000/periode x 45 ekor)
540,000
Total biaya produksi / 3 bulan (A)
28,040,000
Biaya operasional per 1 periode (3 bulan)
1
Pemeliharaan aktiva dan listrik (Rp. 50.000/bulan)
150,000
2
Transportasi dan komunikasi (Rp. 100.000/bulan)
300,000
3
Tenaga kerja 1 orang x 3 bulan x Rp.500.000,-
1,500,000
Total biaya operasional / 3 bulan (B)
1,950,000



Total Pengeluaran (I) (A+B+C)
29,990,000
PEMASUKAN (II)

1
Penjualan kambing (25 ekor x Rp.1.200.000,-)
30,000,000
2
Penjualan domba (20 ekor x Rp.1.000.000,-)
20,000,000
3
Penjualan kompos (150 karung x Rp.10.000,-)
1,500,000

Total Pemasukan (II)
51,500,000



Laba/(Rugi) per 1 beriode/3 bulan (II - I)
21,510,000
Laba/(Rugi) per bulan
7,170,000


BAB IV
PENUTUP

Proposal ini dibuat dengan sebuah harapan dan cita-cita yang tinggi untuk membentuk konfigurasi praktek ekonomi yang berkeadilan. Secara faktual proses kewirausahaan sosial memerlukan proses partisipatif secara terus-menerus. Melihat kondisi ini maka program pemberdayaan peternak memerlukan energi sosial yang tidak sedikit. Upaya membangun sinergisitas dari berbagai kalangan akan sangat berguna untuk menyelesaikan berbagai kelemahan yang ada sekaligus mengakumulasikan energi yang memberikan efek kuantum.

Demikian usulan proposal “Penggemukan Kambing & Domba Dengan Pakan Limbah”ini disusun, sebagai bahan acuan untuk memulai suatu harapan dan usaha baru dalam pelaksanaan dan kesuksesan program. Semoga Bapak/Ibu berkenan dan mengabulkan permohonan kami ini.

Mohon maaf jika ada kekurangan. Atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.


Teknik Budidaya Tanaman Padi Sawah Yang Tepat

Mungkin untuk melakukan budidaya tanaman padi ini Cuma sebagian orang saja yang ingin menggelutinya, pasalnya, orang – orang Indones...